Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 September 2010

BELAJAR EFEKTIF GEOGRAFI Untuk Siswa SMA/MA IPS Kelas XI

A. KEHIDUPAN HEWAN DAN TUMBUHAN
1. Persebaran Flora
Flora adalah semua kelompok tumbuhan yang ada di permukaan bumi. Ada dua jenis tahapan penyebaran makhluk hidup di muka bumi:
1) Penyebaran makro (macro distribution)
Penyebaran makro yaitu suatu penyebaran makhluk hidup dengan cara menyebar pada areal yang luas atau disebut juga penyebaran secara geografis, sehingga area perluasannya bisa dipetakan.
2) Penyebaran mikro (micro distribution)
Penyebaran mikro yaitu suatu penyebaran makhluk hidup dengan cara menyebar pada lingkungan (ekosistem) tertentu. Cara ini disebut juga penyebaran ekologis.

a. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora
1) Cara menyebarnya
• Cara pasif, yaitu spesies itu menyebar dengan bantuan dari tenaga lain, seperti dengan bantuan angin, air, binatang, atau manusia.
• Cara aktif, yaitu makhluk hidup tersebut bergerak sendiri, baik dengan cara merayap, berenang, terbang, atau berjalan.
2) Rintangan alam (natural barrier)
Rintangan ini selain menghambat perkembangan atau persebaran suatu spesies makhluk hidup, ternyata secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi makhluk lain untuk berkembang biak atau memperluas persebarannya.
3) Lokasi rintangan alam (natural barrier of location)
Lokasi rintangan alam ini artinya tempat terdapatnya rintangan dan jenis rintangan. Jenis dan tempat rintangan itu berupa bentang alam, baik di laut, di gunung, di daratan luas, atau di gurun.
4) Pemencaran rata-rata tumbuhan (rate at which a plant spreads)

b. Tipe persebaran flora
1) Pola persebaran geografis secara luas
Pola persebaran geografis secara luas yaitu suatu jenis atau cara persebaran yang memungkinkan suatu spesies tumbuhan bisa menyebar ke seluruh permukaan bumi.
2) Pola persebaran diskontiun
Maksud dari persebaran secara diskontiun adalah persebaran tumbuhan yang hanya terdapat di dua atau tiga wilayah saja, tidak terdapat di kawasan lain.
3) Pola persebaran terbatas
Pola persebaran terbatas yaitu sebuah pola penyebaran tumbuhan yang sangat terbatas, dimana hanya satu atau dua kawasan saja tempat terdapatnya spesies tertentu.

2. Persebaran Flora di Indonesia
a. Flora Sumatra-Kalimantan
Jenis flora di kawasan ini sangat dipengaruhi oleh iklim Af (hutan hujan tropis) yang mempunyai ciri curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Adanya beberapa jenis flora di kawasan ini kita bedakan menjadi dua kriteria penyebab.
1) Curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan jenis vegetasi cosmopolitan yang paling dominan di kawasan ini adalah hutan hujan tropis yang lebat dengan spesies tumbuhan yang khas, seperti kayu meranti yang keras, berbagai jenis anggrek, pohon deptirokarpus.
2) Tingkat kelembaban yang tinggi menyebabkan tumbuhnya beberapa jenis vegetasi, seperti pohon paku, lumut, dan jamur.
b. Flora Jawa-Bali
Jawa bagian barat beriklim Af (hutan hujan tropis), sedangkan semakin ke arah timur iklim berubah menjadi iklim Am (muson tropis) dan Aw (sabana tropis). Akibat dari jenis iklim dan jumlah curah hujan yang dimiliki kawasan ini, akhirnya timbul kawasan vegetasi cosmopolitan seperti di bawah ini.
1) Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis yang mempunyai iklim Af berada di sekitar Jawa bagian barat dan cenderung memiliki curah hujan yang tinggi.
2) Hutan muson tropis
Hutan muson tropis berada di sekitar Jawa Barat bagian utara terus ke arah Jawa bagian tengah dan sebagian Jawa Timur. Kawasan ini memiliki iklim Am (muson tropis) dengan jumlah curah hujan mulai berkurang, sehingga akibatnya memiliki vegetasi kosmopolitan hutan muson tropis yang mempunyai ciri khas daunnya gugur pada musim kemarau.
3) Sabana tropis
Vegetasi sabana tropis adalah sejenis padang rumput yang diselingi oleh tumbuhan pohon-pohon besar.
c. Flora Kawasan Kepulauan Wallace
Kepulauan Wallace meliputi kawasan Pulau Sulawesi, Pulau Timor, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara. Kepulauan Wallace disebut juga kawasan peralihan.
Iklim yang terjadi di kawasan ini adalah iklim kering dengan suhu rerata relatif panas dibanding dengan kawasan Indonesia lainnya. Akibatnya, vegetasi yang tumbuh di kawasan ini adalah jenis tumbuhan yang cocok dengan asosiasi panas dan kering.
d. Flora Papua
Papua adalah pulau di Indonesia yang paling timur, memiliki iklim lembab (Af) yang sama seperti Indonesia bagian barat. Dengan curah hujan yang cukup tinggi, akibatnya Papua memiliki jenis vegetasi kosmopolitan hutan hujan tropis.

3. Manfaat Hutan
a. Manfaat ekonomi
- Kayu gelondongan dapat diolah menjadi kayu, kayu lapis, bantalan kereta api, papan, dan kertas.
- Rotan dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan furnitur.
- Latex dapat digunakan untuk membuat karet, terpentin, berbagai jenis lemak, getah, minyak, dan lilin.
- Bagi masyarakat pedalaman, binatang dan tanaman hutan menjadi sumber makanan pokok mereka.
b. Manfaat bagi lingkungan
- Misalnya hutan membantu menahan air hujan, sehingga dapat mencegah terjadinya tanah longsor dan banjir.
- Air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata air bersih yang mengalir membentuk sungai, danau, dan air sumur.
- Tumbuhan hijau membantu memperbaiki lapisan atmosfer dan menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup serta mengambil karbon dioksida dari udara.
- Hutan menjadi tempat tinggal beberapa jenis tanaman dan binatang tertentu yang tidak bisa hidup di tempat lainnya.
c. Manfaat hiburan
- Hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah, hiking, dan berburu.
- Banyak orang yang memanfaatkan hutan untuk menikmati suasana dan bersantai di keheningan yang menyertai keindahan alam.

B. PEMBAGIAN KELOMPOK FAUNA
1. Perbedaan fauna dengan flora
Berdasarkan pendekatan biologi, perbedaan hewan dengan tumbuhan banyak sekali, di antaranya yang paling esensial sebagai berikut.
1) Flora terikat pada suatu tempat, sedangkan fauna tidak. Fauna bisa bergerak dengan cepat bahkan tingkat kecepatannya itu bisa dideteksi melalui pergerakan persebarannya.
2) Flora berfungsi sebagai produsen, sedangkan fauna cenderung sebagai konsumen. Flora memiliki kemampuan untuk mengolah makanan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya sendiri.

2. Persebaran Fauna Dunia
Persebaran fauna dunia ini akan dibahas dengan menjelaskan regionalisasinya beserta contoh beberapa jenis hewan yang khas dari setiap kawasan. Kerajaan hewan dunia berdasarkan area tempat hidupnya dapat dibagi menjadi enam kawasan.
a. Region fauna Palearctic
b. Region fauna Nearctic
c. Region fauna Neotropic
d. Region fauna Ethiopia
e. Region fauna Oriental
f. Region fauna Australia

3. Persebaran Fauna di Indonesia
a. Region fauna Indonesia barat
Habitat spesies fauna Indonesia bagian barat umumnya berada di hutan-hutan yang lebat dengan pohon-pohon yang besar. Seluruh jenis fauna yang ada di wilayah barat memiliki karakter yang hampir sama dengan yang ada di Benua Asia.
b. Region fauna Indonesia tengah
Habitat spesies fauna Indonesia bagian tengah didominasi oleh hutan yang tidak terlalu lebat serta padang rumput. Sedangkan jenis fauna Indonesia bagian tengah memiliki corak atau karakter tersendiri, tidak memiliki kesamaan dengan Oriental ataupun Australia.
c. Region fauna Indonesia timur
Di Indonesia bagian timur diperkirakan telah terjadi migrasi hewan dari Australia ke Indonesia sehingga fauna di daerah ini mempunyai kemiripan dengan fauna di Australia.

4. Manfaat Fauna
a. Manfaat ekonomi
- Berbagai spesies fauna menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti serat, daging, makanan, kulit, dan bulu.
- Tenaga hewan pun dapat dimanfaatkan, misanya untuk membajak sawah dan sebagai sarana transportasi yang tentu saja ekonomis karena tidak menggunakan bahan bakar.
b. Manfaat keindahan
Setiap spesies fauna itu berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka.
c. Manfaat ilmiah
- Meningkatkan pengetahuan pengobatan dan menemukan obat-obat baru dengan mempelajari kehidupan alam bebas.
- Membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana fungsi tubuh manusia dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu.
d. Manfaat bagi kelangsungan hidup
Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan system kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus-menerus jika kehidupan ingin tetap berlangsung.

C. KERUSAKAN ALAM FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
1. Kerusakan Alam Flora
Indikasi adanya kerusakan pada alam flora adalah dengan semakin gundulnya hutan-hutan atau gunung yang tadinya hijau dan lebat. Kerusakan alam flora sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang serakah. Dengan semakin banyaknya hutan yang ditebangi, maka penghasil oksigen di bumi akan semakin berkurang. Selain itu vegetasi hutan merupakan tempat tinggal berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Kerusakan hutan akan menyebabkan kekayaan flora semakin berkurang.
Upaya antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan penghijauan di lereng pegunungan sebagai areal tangkapan hujan (Buffer Zone I) serta melindungi dan membudidayakan hutan mangrove sebagai pelindung berbagai kehidupan (Buffer Zone II).

2. Kerusakan Alam Fauna
Kerusakan hutan yang terjadi mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Semakin banyak pohon yang ditebangi untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka kekayaan vegetasi akan semakin berkurang. Jika penebangan hutan terus berlangsung, maka kerusakan fauna merupakan hal yang wajar terjadi.
Dengan berkurangnya produsen di sutau wilayah, maka hewan sebagai konsumen suatu wilayah akan memilih pindah atau pergi. Bahkan seringkali berbagai jenis hewan langka diburu hanya untuk diambil sebagian kecil dari tubuhnya, seperti cula, gading, kulit, dan sebagainya.

3. Upaya Penanggulangan Kerusakan Alam Flora dan Fauna
a. Perubahan peraturan perundangan
b. Penangguhan pemanfaatan SDA menuju pemulihan kembali
c. Penegakan hukum
d. Penggalangan partisipasi rakyat

3 komentar:

  1. salam kenal, dapet alamat blog ini dari culfa..hehe..

    BalasHapus
  2. maaf saya baru buka blog saya yang ini... soalnya saya lupa passwordnya... hehe

    sekarang blog saya http://binderpuja.blogspot.com/
    follow ya.. nanti saya follow balik :)

    BalasHapus